Minggu, 09 Juli 2017

RAMMANG-RAMMANG THE 2nd LARGEST KARST IN THE WORLD





RAMMANG-RAMMANG THE 2nd LARGEST KARST IN THE WORLD

Halo teman-teman IPW semua, apa kabar? Semoga pada baik-baik yah.



Wah sudah lama nih blog gak update, sebelumnya admin mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H yah bagi teman-teman yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin.
                       
Gambar Pemandangan Rammang-Rammang (Sumber: Koleksi Pribadi)

Okay, wah asyik yah sekarang sudah masuk masa-masa liburan. Semesterpun sudah berlalu dan ujian-ujian serta penelitian lapangan sudah berlalu. Nah mungkin teman-teman semua sudah mempunyai planning masing-masing nih buat liburan ke mana saja dan bersama siapa saja…

Nah bagi teman-teman yang mungkin belum punya rencana, admin mau share sedikit nih salah satu objek wisata menarik di salah satu daerah di Indonesia. Coba tebak di mana??? Daerah ini salah satu daerah pesisir dan mempunyai salah satu makanan khas yang terkenal yaitu Coto. Nah sudah bisa tebak kan?? Yup Betul sekali kota Makassar, Sulawesi Selatan. Nah, namun kali ini admin mau mengajak teman-teman semua untuk berpindah tempat sedikit ke salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan ini yaitu Kabupaten Maros. Nah kabupaten Maros sendiri ini berbatasan langsung dengan Kota Makassar, jadi tidak lumayan jauhlah dari pusat kota Makassar. Nah di Kabupaten Maros sendiri ini juga terletak Bandar udara Makassar yaitu Sultan Hasanuddin International Airport.

Oke sudah tidak sabar dengan objek wisata kali ini, yup objek wisata kali ini bernama Rammang-Rammang, lembah rammang-rammang ini merupakan sebuah pegunungan Karst. Lembah Rammang-Rammang ini sering juga dikenal dengan “The 2nd Largest Karst in The World”. Menempati posisi kedua setelah pegunungan karst yang berada di China. Kars sendiri adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Rammang-rammang adalah kawasan karst yang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan



Gambar Sungai Penyebrangan (Sumber: Koleksi Pribadi)
Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Untuk menuju kawasan karst tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Makassar. Jarak kawasan karst ini dari kota makassar adalah sekitar 40 km, sehingga akan memakan waktu 1,5 sampai 2 jam perjalanan.
Kata Rammang-rammang berasal dari bahasa Makassar yang artinya kabut atau awan. Menurut warga sekitar, kawasan karst ini dinamakan Rammang-rammang karena memang daerah tersebut sering berkabut setiap pagi dan di berbagai musim. Warna hitam keabu-abuan dan hijau dari tumbuh-tumbuhan yang mendominasi, membuat kawasan karst ini terlihat fotogenik.
Kawasan karst ini memiliki bentuk-bentuk karst yang unik dan di sekeliling karst dibubuhi dengan hamparan sawah yang luas yang membuat viewnya terlihat lebih eksotis. Berbeda dengan kawasan karst lainnya, Rammang-rammang merupakan pegunungan karst yang indah dengan adanya tumbuhan yang hidup subur di permukaannya. Panorama yang disuguhkan membuat banyak pengunjung merasa bangga karena tidak percaya bahwa Rammang-rammang yang indah ini ada di negeri sendiri. Bahkan beberapa pengunjung menyatakan bahwa kawasan karst ini mirip dengan Krabi di Thailand.


Gambar fasilitas penunjang Rammang-Rammang (Gambar: Koleksi Pribadi)
                    
Memang bukan yang pertama, tetapi kawasan karst yang luasnya sekitar 45 ribu hektar ini termasuk dalam kawasan karst dunia yang terbesar kedua setelah kawasan karst di Yunnan, Tiongkok Selatan. Pada tahun 2001, UNESCO memasukkan kawasan karst Maros ini sebagai kawasan cagar alam yang telah memenuhi 9 syarat termasuk keanekaragaman hayati yang unik dan sisa peninggalan manusia purba yang ada di beberapa dinding gua. Pada tangal 4-5 Agustus 2015 lalu, Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulawesi Selatan memperkenalkan Rammang-rammang dengan mengadakan Festival Full Moon. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap kawasan karst yang belum dikenal banyak kalangan ini dan berharap bisa menjadikannya sebagai objek pariwisata di Sulawesi Selatan dan menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia.
Ada beberapa tempat yang dapat kita kunjungi saat kita berada di kawasan karst yang termasuk daerah yang komplks ini, seperti Taman Batu, Telaga Bidadari, Gua Bulu Tianang, Gua Karama’ atau Gua Telapak Tangan, Gua Pasaung, dan juga Wisata Sungai Pute. Rammang-rammang yang terdiri dari pegunungan karst ini dibelah oleh sungai pute. Dan apabila kita menyusuri sungai pute, kita akan sampai di Desa Berua. Pada awalnya Rammang-rammang memang bukanlah tempat wisata. Perahu yang digunakan sebelumnya pun berfungsi sebagai transportasi warga untuk menuju jalur utama, karena jalur sungai dinilai lebih cepat dibandingkan dengan jalur darat.


Gambar tarif penyebrangan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Namun seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi menjadikan kawasan karst ini menjadi banyak dikenal. Sehingga perahu tidak hanya digunakan untuk transportasi warga saja, tetapi sebagai juga untuk para pengunjung. Sebelum sampai di Desa Berua, pengunjung akan sampai di dermaga. Dermaga itulah yang menjadi gerbang menuju Kawasan karst terbesar di dunia setelah Tsingy Madagaskar ini. Pengunjung akan menaiki kapal dan menyusuri sungai terlebih dahulu yang akan dikenakan biaya sebesar 100 ribu hingga 300 ribu per kapal untuk 4-5 orang. Meskipun terbilang mahal, tetapi pengunjung tidak akan menyesal setelah melihat keindahan alam di sekelilinG yang sangat luar biasa indah. Di aliran jalur sungai yang dilewati akan disuguhkan dengan pemandangan yang menyejukkan mata. (aij/01)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar